Rabu, 30 Oktober 2013

tulisan psikologi manajemen keduaa

TULISAN PERTAMA
Pengertian Pengorganisasian adalah suatu proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan, sumber daya yang dimiliki, dan lingkungan yang melingkupinya. Tapi pernah saya ditanya tentang pengorganisasian dalam manajemen oleh salah satu murid saya, dan sebenarnya definisi pengorganisasian yang benar bisa Anda baca pada makalah pengorganisasian yang sudah tersusun rapi dalam Perpustakaan sekolah disana dijabarkan pengertian pengorganisasian dalam manajemen, pengertian struktur organisasi dan pengertian pembagian tugas.

Ada 4 aspek utama penyusunan struktur organisasi yaitu departementalisasi, pembagian kerja, koordinasi, dan rentang manajemen.
  1. Departementalisasi adalah pengelompokan dari berbagai aktifitas kerja suatu organisasi supaya berbagai aktifitas yang sama bisa digabungkan dalam satu unit kerja.
  2. Pembagian kerja, adalah rincian tugas/pekerjaan yang harus dilakukan seseorang agar setiap orang yang terlibat dalam organisasi bertanggungjawab melaksanakan aktifitas yang menjadi beban tanggungjawabnya.
  3. Aspek koordinasi yaitu proses pengintegrasian beberapa tujuan aktifitas pada satuan-satuan yang terpisah (departemen atau bidang-bidang fungsional) dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Ini untuk mencegah seseorang berbuat untuk kepentingannya sendiri.
  4. Rentang manajemen atau rentang kendali, adalah kemampuan manajer untuk melakukan koordinasi secara efektif yang sebagian besar tergantung kepada jumlah bawahan yang melapor kepadanya.
                                                                               
TULISAN KEDUA
A. Pengertian Manajemen (Definition of Management)
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti “mengendalikan,” terutamanya “mengendalikan kuda” yang berasal dari bahasa latin manus yang berati “tangan”. Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manège yang berarti “kepemilikan kuda” (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia.[1] Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini belum ada keseragaman.

Selanjutnya, bila kita mempelajari literatur manajemen, maka akan ditemukan bahwa istilah manajemen mengandung tiga pengertian yaitu :

1. Manajemen sebagai suatu proses,

2. Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen,

3. Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (Science)

Menurut pengertian yang pertama, yakni manajemen sebagai suatu proses, berbeda-beda definisi yang diberikan oleh para ahli. Untuk memperlihatkan tata warna definisi manajemen menurut pengertian yang pertama itu, dikemukakan tiga buah definisi.

Dalam Encylopedia of the Social Sience dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses dengan mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi.

Dari gambar di atas menunjukkan bahwa manajemen adalah Suatu keadaan terdiri dari proses yang ditunjukkan oleh garis (line) mengarah kepada proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian, yang mana keempat proses tersebut saling mempunyai fungsi masing-masing untuk mencapai suatu tujuan organisasi.

B. Fungsi manajemen 
Dalam Manajemen terdapat fungsi-fungsi manajemen yang terkait erat di dalamnya. Pada umumnya ada empat fungsi manajemen yang banyak dikenal masyarakat yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan (directing) dan fungsi pengendalian (controlling). Untuk fungsi pengorganisasian terdapat pula fungsi staffing (pembentukan staf). Para manajer dalam organisasi perusahaan bisnis diharapkan mampu menguasai semua fungsi manajemen yang ada untuk mendapatkan hasil manajemen yang maksimal.

Di bawah ini akan dijelaskan arti definisi atau pengertian masing-masing fungsi manajemen - POLC :

1. Fungsi Perencanaan / Planning
Fungsi perencanaan adalah suatu kegiatan membuat tujuan perusahaan dan diikuti dengan membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut.

2. Fungsi Pengorganisasian / Organizing
Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan.

3. Fungsi Pengarahan / Directing / Leading
Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya.


4.      Fungsi Pengendalian / Controling
Fungsi pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan.



tugas psikologi manajemen yang kedua

TUGAS PSIKOLOGI MANAJEMEN

·         Pengorganisasian struktur manajemen
a.      Definisi pengorganisasian
Definisi pengorganisasian adalah proses pengelompokkan orang-orang, tugas-tugas, wewenang dan tanggung jawab, sehingga terwujud organisasi yang dapat digerakkan sebagai satu kesatuan, untuk mencapai tujuan.
b.      Definisi struktur organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang di harapakan dan di inginkan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa, jadi ada satu pertanggung jawaban apa yang akan di kerjakan.
c.       Pengorganisasian sebagai fungsi manajemen
Salah satu fungsi manajemen adalah mengetahui  pengorganisasian yang merupakan salah satu fungsi manajemen yang penting karena dengan pengorganisasian berarti akan memadukan seluruh sumber-sumber yang ada dalam organisasi,baik yang berupa sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya ke arah tercapainnya suatu tujuan.pentingnya pengorganisasian sebagai fungsi yang dijalankan oleh setiap manajer atau orang-orang yang menjalankan manajemendalam setiap organisasi.Fungsi manajemen lainnya yaitu pengorganisasian,yang sama pula pentingnya dengan fungsi perencanaan karena dalam pengorganisasian seluruh sumber(resources) baik berupa manusia maupun yang nonmanusia harus diatur dan paduakan sedemikian rupa untuk berjalannnya suatu organisasi dalam rangkai pencapaian tujuannya.

·         Actuating dalam manajemen
a.      Defenisi actuating
Pengarahan merupakan hubungan manusia dalam kepemimpinan yang
mengikat para bawahan agar bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya
secara etektit serta efisien dalam pencapaian tujuan suatu organisasi. Di dalam
manajemen, pengarahan ini bersifat sangat kompleks karena disamping menyangkut manusia juga menyangkut berbagai tingkah laku dari manusia-manusia itu sendiri.
b.      Pentingnya actuating
merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya.


 Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanan (actuating) ini adalah bahwa seorang karyawan akan termotivasi untuk mengerjakan sesuatu jika :
1.      Merasa yakin akan mampu mengerjakan,
2.      Yakin bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagi dirinya,
3.       Tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yang lebih penting,atau mendesak,
4.      Tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan dan
5.      Hubungan antar teman dalam organisasi tersebut harmonis.
c.       Prinsip actuating
1.      Prinsip mengarah pada tujuan
Tujuan pokok dari pengarahan nampak pada prinsip yang menyatakan bahwa makin efektifnya proses pengarahan, akan semakin besar sumbangan bawahan terhadap usaha mencapai tujuan. Pengarahan tidak dapat berdiri sendiri,artinya dalam melaksanakan fungsi pengarahan perlu mendapatkan dukungan/bantuan dari factor-faktor lain seperti :perencanaan, struktur organisasi, tenaga kerja yang cukup, pengawasan yang efektif dan kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan serta kemampuan bawahan.
2.      Prinsip keharmonisan dengan tujuan
Orang-orang bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhannya yang mungkn tidak mungkin sama dengan tujuan perusahaan. Mereka mengkehendaki demikian dengan harapan tidak terjadi penyimpangan yang  terlalu besar dan kebutuhan mereka dapat dijadikan sebagai pelengkap serta harmonis dengan kepentingan perusahaan.Semua ini dipengaruhi oleh motivasi masing-masing individu. Motivasi yang  baik akan mendorong orang-orang untuk memenuhi kebutuhannya dengan cara yang wajar. Sedang kebutuhan akan terpenuhi apabila mereka dapat bekerja dengan baik, dan pada saat itulah mereka menyumbangkan kemampuannya untuk mencapai tujuan organisasi.
3.      Prinsip kesatuan komando
Prinsip kesatuan komando ini sangat penting untuk menyatukan arah tujuan dan tangggung jawab para bawahan. Bilamana para bawahan hanya memiliki satu jalur didalam melaporkan segala kegiatannya. Dan hanya ditujukan kepada satu pimpinan saja, maka pertentangan didalam pemberian instruksi dapat dikurangi, serta semakin besar tanggung jawab mereka untuk memperoleh hasil maksimal.
·         Mengendalikan fungsi manajemen
a.      Definisi mengendalikan (controlling)
Pengendalian dapat didefinisikan sebagai proses penentuan, apa yang harus dicapai yaitu standar, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan dan apabila perlu melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan recana yaitu selaras dengan standar.
b.      Langkah-langkah dalam kontrol
1.      Pengawasan langsung
Adalah pengawasan yang dilakukan sendiri secara langsung oleh seorang manajer.
2. Pengawasan tidak langsung
Adalah pengawasan jarak jauh, artinya dengan melalui laporan yang diberikan oleh bawahannya.
3. Pengawasan berdasarkan kekecualian
Adalah pengendalian yang dikhususkan untuk kesalahan-kesalahan yang luar biasa dari hasil atau standar yang diharapkan.
c.       Tipe-tipe pengendalian
1.      Pengendalian preventif (prefentive control). Dalam tahap ini pengendalian
manajemen terkait dengan perumusan strategic dan perencanaan strategic yang dijabarkan dalam bentuk program-program
2.      Pengendalian operasional (Operational control). Dalam tahap ini pengendalian manajemen terkait dengan pengawasan pelaksanaan program yang telah ditetapkan melalui alat berupa
anggaran. Anggaran digunakan untuk menghubungkan perencanaan dengan pengendalian.
3.       Pengendalian kinerja. Pada tahap ini pengendalian manajemen berupa analisis evaluasi kinerja berdasarkan tolok ukur kinerja yang telah ditetapkan.
d.      Kontrol proses manajemen
Dalam hal proses pengendalian manajemen ini diperlukan karena dapat dilakukan perbaikan secara cepat dan tidak harus menunggu sampai satu periode pelaksanaan strategis selesai, karena itu strategis yang sebelumnya telah ditetapkan sebenarnya tidak efektif lagi. Terdapat beberapa jenis pengendalian yang perlu dilakukan yaitu:
^ Pengendalian Asumsi (Premis Control)
^ Pengendalian Implementasi (Implemention Control)
^ Pengawasan Strategis (Strategis Surveillance)
^ Pengendalian Peringatan Khusus (Spesial Alert Control)



Selasa, 08 Oktober 2013

TULISAN PSIKOLOGI MANAJEMEN

TULISAN
1.      Dunia berutang besar terhadap tokoh yang satu ini khususnya di bidang ekonomi. Tokoh itu bernama Adam Smith. Pria kelahiran 5 Juni 1723 ini, merupakan penulis buku “The Wealth of Nations” yang mengubah paradigma ekonomi abad 18 sampai sekarang. Sebelum Adam Smith melahirkan pemikirannya lewat buku tersebut, ekonomi masa itu didominasi oleh kelompok kuat tertentu atau pemerintah/negara (intervensi). Ia berpendirian bahwa perekonomian bisa dijalankan oleh siapa pun secara bebas (laisses faire).Sejak buku Kemakmuran Bangsa-bangsa itu diluncurkan, hampir semua kalangan menyambutnya dengan baik dan mengamalkannya. Hanya sebagian kecil saja yang masih kukuh memertahankan paradigma lama tentang perekonomian. Pemikirannya meluas bukan hanya di negara asalnya yaitu Skotlandia dan Inggris Raya, namun juga ke Eropa, Asia dan Amerika. Kini, setiap bangsa di dunia menjadikan pandangan Smith sebagai kitab suci perekonomian lewat apa yang disebut sebagai perdagangan bebas.Adam Smith - Salah Satu Pencetus Wirausaha
Dunia berutang besar terhadap tokoh yang satu ini khususnya di bidang ekonomi.
Menyebut kata perdagangan bebas, sebagian masyarakat kemungkinan besar akan menilai negatif. Sudah bukan rahasia lagi jika dampak perdagangan bebas, terasa tidak nyaman buat sebagian bangsa, terutama negara-negara miskin dan terbelakang.
Mereka kalah bersaing dengan pihak lain. Dalam perdagangan bebas, setiap pihak bisa dengan leluasa bertransaksi tanpa halangan batasan apapun. Siapa yang punya kualitas, unggul dalam banyak hal, maka dialah yang akan memenangkan persaingan. Itulah sebabnya efek perdagangan bebas cenderung negatif buat negara miskin.
Namun tahukah Anda bahwa Adam Smith sebagai pencetus gagasan perdagangan bebas, sama sekali tidak punya tujuan semacam itu. Atau dia pun mungkin tidak pernah berpikir bahwa gagasannya akan berdampak senegatif itu. Ketika ratusan tahun silam, pria yang seumur hidupnya tidak pernah menikah ini, justru mengubah suatu rejim ekonomi menjadi lebih baik. Saat itu, perekonomian hanya dikuasasi segelintir pihak saja. Smith mengubahnya, bahwa setiap orang siapapun dia, bisa menjalankan perekonomian secara bebas. Pemikiran inilah yang menjadikan wirausaha makin berkembang pesat. Pemikiran Brilian Adam Smith Sejumlah pemikiran brilian lain juga lahir dari kepala Smith. Seperti bagaimana sebuah perusahaan harus lebih mengoptimalkan buruh. Bukan sebaliknya. Dialah yang merancang sebuah konsep produksi berantai.  Maksudnya jika sebelumnya setiap buruh mengerjakan sebuah produk dari awal hingga akhir, maka berkat Smith, setiap buruh cukup mengerjakan salah satu bagian dari produk tersebut. Biarlah buruh yang lain yang mengerjakan sisanya. Cara ini ternyata mampu menggenjot produksi sebuah perusahaan berkali-kali lipat.Cara tersebut terdapat dalam buku “The Wealth of Nations” dan digunakan oleh hampir semua pabrik manufaktur di seluruh dunia sampai sekarang. Perusahaan otomitif baik di Jepang maupun di negara lain, menerapkan cara ini. Setiap orang hanya memproduksi beberapa komponen saja, secara terpisah. Begitu juga perusahaan-perusahaan tektil dan produk jadinya, elektronik, perkakas rumah tangga dan lain sebagainya.
Pendidikan Adam Smith
Pada umur 13 tahun, Adam Smith memasuki Universitas Glasgow. Di sana, Adam Smith belajar filosofi moral dari Francis Hutcheson.  Adam Smith sering memanggil gurunya itu dengan sebutan “orang yang tidak boleh dilupakan".  Di Universitas Glasgow, Adam Smith mengembangkan pemikirannya terhadap kebebasan, akal sehat, dan kebebasan berpendapat.
Pada 1740, Adam Smith mendapatkan penghargaan Snell Exhibition dan berkesempatan menuntut ilmu di Universitas Oxford. Namun, Adam Smith meninggalkan Universitas Oxford pada 1746 karena tidak betah.Melihat sepak terjangnya di bidang ekonomi yang begitu hebat, mungkin kita menyangka bahwa Adam Smith adalah seorang bergelar tinggi, bergaya hidup mewah dan glamor.
Ekonomi sangat identik dengan uang dan kemakmuran. Apalagi buku yang ditulisnya pun terkait dengan kemakmuran. Tapi ternyata, kehidupannya jauh dari kesan mewah. Dia bahkan bisa disebut sebagai orang yang sangat sederhana.Di balik pemikiran cemerlangnya di bidang ekonomi, dia justru menyumbangkan hampir semua penghasilannya kepada pihak yang lebih membutuhkan. Semua sumbangannya tersebut dirahasiakannya, sampai baru ketahuan setelah dia mati. Setiap kali bicara tentang ekonomi pun, Smith tidak pernah lepas dari pembahasan tentang moral dan etika.Sepuluh terakhir masa hidupnya, dia habiskan untuk menemani sang ibu di tanah kelahirannya Skotlandia. Padahal dia sudah sukses melanglang buana ke berbagai negara. Diduga karena kecintaan terhadap ibunya tersebut, Smith tidak pernah menikah sampai akhir hayatnya.Fakta itu sangat bertolak belakang dengan perilaku perdagangan bebas dewasa ini. Yang cenderung serakah, tanpa etika dan menghalalkan segala cara. Padahal, penemu konsep perdagangan bebas adalah sosok yang murah hati.Karir Adam Smith di Edinburg dan Glasgow
Pada 1748, Adam Smith mulai menapaki karier sebagai pengajar di Edinburg di bawah bimbungan Lord Kames. Mayoritas dari perkuliahan yang dibawakan Adam Smith menyinggung retrorika dan belles letters. Namun, Adam Smith akan mengambil subyek daari “kemajuan dari kesejahteraan”. Lalu, pada akhir abad 20, Adam Smith untuk pertama kalinya mengungkapkan filosofi ekonomi. Filosofi tersebut tertuang dalam buku karangannya yang fenomenal The Wealth of Nation.
“Orang-orang dari perdagangan yang sama kadang-kadang bertemu bersama, bahkan untuk bersenang-senang dan perpisahan.  Tapi percakapannya akan berakhir dengan konspirasi melawan publik, atau dalam hal tertentu untuk menaikkan harga.
Mustahil sebenarnya untuk mencegah pertemuan seperti ini, dengan hukum manapun yang akan ditimpakan, atau akan konsisten dengan kebebasan dan keadilan.
Tapi, dengan hukum tidak bisa menghindarkan masyarakat dari perdagangan yang sama untuk kadang-kadang bertemu bersama. Itu seharusnya tidak berakibat apapun untuk memfasilitasi pertemuan seperti itu, lebih kurang untung membuat mereka dibutuhkan. “Salah satu kutipan favorit dalam The Wealth of Nations adalah sebagai berikut.“People of the same trade seldom meet together, even for merriment and diversion, but the conversation ends in a conspiracy against the public, or in some contrivance to raise prices. It is impossible indeed to prevent such meetings, by any law which either could be executed, or would be consistent with liberty and justice. But though the law cannot hinder people of the same trade from sometimes assembling together, it ought to do nothing to facilitate such assemblies; much less to render them necessary.” Pada akhir 1750, Adam Smith bertemu dengan filsufDavid Hume. David Hume adalah senior Adam Smith. Keduanya, Adam Smith dan David Hume memiliki hubungan dan kesamaan opini. Bukti kesamaan tersebut dapat dilihat dari tulisan mereka yang mencakup sejarah, politik, filosofi, ekonomi, dan agama. Kedua tokoh ini memainkan peranan penting dalam pencerahan di Skotlandia.
Pada 1751, Adam Smith ditunjuk sebagai ketua dewan logika di Universitas Glasgow. Lalu, dipindahkan ke dewan filosofi moral Glasgow pada 1752. Di Universitas Glasgow, perkuliah Adam Smith meliputi etika, retorika, dan politik keuangan. Adam Smith mulai memberikan perhatian yang lebih pada bidang ekonomi dan sedikit teorinya tentang moral. Dedikasi Adam Smith terhadap bidang ekonomi telah mengubah pola ekonomi dunia ke arah kapitalis.
Pengaruh Adam Smith
Karya Adam Smith yang berjudul The Wealth of Nations ini adalah salah satu usaha awal untuk mempelajari bangkitnya industri dan perkembangan ekonomi Eropa. 
The Wealth of Nations ini merupakan pengawal ke disiplin akademis modern dari ekonomi. The Wealth of Nations memberikan salah satu rasional intelektual paling dikenal untuk perdagangan bebas dan kapitalisme. Karya Adam Smith ini pun memengaruhi secara luas tulisan ekonom selanjutnya.


2.     Sejarah Organisasi
Beberapa perspektif dan teori mengenai terbentuknya organisasi, ada yang cocok satu sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah di mana orang-orang terkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin, dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya, sarana, prasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

Para ahli mencoba untuk mengungkapkan apa itu organisasi dan bagaimana suatu organisasi itu terbentuk. Nancy Dixon pada tahun 1994 menyatakan bahwa organisasi merupakan kemampuan untuk memanfaatkan kapasitas mental dari semua anggotanya guna menciptakan sejenis proses yang akan menyempurnakan organisasi. Sedangkan Peter Senge empat tahun sebelumnya menyatakan dalam organisasi, para anggotanya secara terus menerus mengembangkan kapasitasnya guna menciptakan hasil yang benar-benar mereka inginkan, di mana pola-pola berpikir baru dan berkembang dipupuk, di mana aspirasi kelompok diberi kebebasan, dan di mana orang-orang secara terus menerus belajar mempelajari sesuatu secara bersama-sama.

Organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama denga perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat di sekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti pengambilan sumber daya manusiadalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran. Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi memunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi mengalami perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.

Sehubungan dengan maraknya masalah pelanggaran Hak Asasi Manusia, maka Pemerintah telah mengambil keputusan untuk membentuk Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (KOMNAS-HAM) melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 1993. Keputusan tersebut menyatakan bahwa Pemerintah mulai memberikan perhatian yang lebih serius pada persoalan Hak Asasi Manusia. Komitmen ini lebih lanjut diwujudkan dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia yang menjadi acuan utama pemajuan dan perlindungan Hak Asasi Manusia di Indonesia serta dibentuknya Kantor Menteri Negara Urusan Hak Asasi Manusia dalam Kabinet Persatuan Nasional sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 355/M Tahun 1999.

Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 134 Tahun 1999, Kantor Menteri Negara Urusan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut : perumusan kebijakan, koordinasi, peningkatan peran serta masyarakat dan pelaporan dan evaluasi. Keputusan Presiden tersebut merupakan dasar arahan dalam upaya terhadap peningkatan Hak Asasi Manusia dan kemudian ditindaklanjuti dengan Keputusan Menteri Negara Urusan Hak Asasi Manusia Nomor : KEP. 08/Meneg-HAM/I/2000 tentang Organisasi dan Tata Kerja Staf Menteri Negara Urusan Hak Asasi Manusia.


3. Hubungan Timbal Balik Antara Manajemen, Organisasi Dan Tata Kerja
1. Pengenalan Terhadap Manajemen, Organisasi dan Tata Kerja

Pengertian manajemen adalah proses kegiatan dan pendayagunaan sumbersumberserta waktu sebagai faktor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi tercapainya tujuan.
Istilah organisasi dapat diartikan sebagai : Wadah sekelompok manusia untuk saling bekerja sama

Proses : pengelompokan manusia dalam suatu kerja sama yang efisien Sedangkan istilah metode tersebut berarti suatu tata kerja yang dapat mencapai tujuan secara efisien.

Pengertian organisasi dan metode secara lengkap adalah :
Rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang sah ditetapkan.

Sedangkan, tata kerja merupakan cara untuk melaksanakan kegiatan itu dengan benar dan berhasil sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia guna mencapai tingkat efisiensi yang maksimal.


2. Fungsi Manajemen Organisasi
Manajemen pada hakekatnya merupakan proses kegiatan seorang pimpinan
(manajer) yang harus dilakukan dengan mempergunakan cara-cara pemikiran yang rasional maupun praktis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui kerja sama dengan orang lain sebagai sumber tenaga kerja tanpa mengabaikan sumber-sumber yang lain dan waktu yang tersedia dengan cara yang setepat-tepatnya.

Kegiatan manajemen dan aplikasinya dalam organisasi dan metode:
a. Planning (perencanaan)
Merupakan proses kegiatan pemikiran, dugaan dan penentuan prioritas-prioritas yang harus dilakukan secara rasional sebelum melaksanakan tindakan yang sebenarnya. Planning merupakan kegiatan non fisik (kejiwaan) sebelum melaksanakan kegiatan fisik dan sangat diperlukan dalam rangka mengarahkan tujuan dan sasaran organisasi serta tujuan suatu program pembangunan. Hal yang berkaitan dengan perencanaan dalam organisasi diantaranya dalah
rencana-rencana yang coba disusun oleh pengelola organisasi, seperti rencana kerja atau kegiatan serta anggaran yang diperlukan, teknis pelaksanaannya bisa melalui rapat-rapat, seperti:
• Rapat Kerja (pengurus organisasi) yang membicarakan rencana-rencana kerja pengurus serta kegiatan anggota yang akan dilakukan dengan satu atau lebih target yang akan dicapai.
• Rapat Anggaran, untuk menentukan berapa jumlah anggaran yang diperlukan untuk mendukung kerja organisasi atau untuk suatu event / kegiatan (wujudnya daftar RKA) atau proposal kegiatan.

b. Organizing (pengorganisasian)
Merupakan proses penyusunan pembagian kerja ke dalam unit-unit kerja dan fungsi-fungsinya serta penempatan mengenai orang yang menduduki fungsi -fungsi tersebut secara tepat. Organizing dilakukan demi perencanaan, pelaksanaan dan pembagian kerja yang tepat. Yang harus diperhatikan dalam penempatan orang (staffing) dilakukan secara obyektif.
Dalam hal pengaturan, unsur yang perlu diperhatikan & diwujudkan adalah :
• Struktur Organisasi yang mampu menunjukkan bagaimana hubungan (relationship) antara organisasi/bagian/seksi yang satu dengan yang lain.
• Job Description yang jelas yang mampu menjelaskan tugas masing-masing bagian.
• Bentuk Koordinasi antar bagian dalam organisasi (misal. Rapat Koordinasi antar bagian, Rapat Pimpinan antar Organisasi, dll)
• Penataan dan Pendataan Arsip & Inventaris Organisasi harus diatur dan ditata dengan baik administrasi organisasi, seperti surat masuk, surat keluar, laporanlaporan, proposal keluar, data anggota, AD/ART, GBHK, presensi, hasil rapat, inventarisasi yang dimiliki, perangkat yang dipinjam dll.

c. Motivating (pendorongan)
Merupakan proses kegiatan yang harus dilakukan untuk membina dan
mendorong semangat dan kerelaan kerja para pegawai. Motivating mencakup segi-segi perangsang baik yang bersifat rohaniah seperti kenaikan pangkat, pendidikan dan pengembangan karier, pemberian cuti dan sebagainya maupun yang bersifat jasmaniah seperti sistem upah yang menggairahkan pemberian tunjangan, penyediaan fasiliatas yang lengkap dan sebagainya.

d. Accounting (pelaporan)
Pelaporan merupakan unsur wajib yang harus dilakukan untuk menunjukkan sikap & rasa tanggung jawab dari pengurus kepada anggotanya ataupun kepada struktur yang berada diatasnya. Wujud kongkritnya adalah :
• Progress Report (Laporan Pengembangan Kegiatan) atau
• Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Kegiatan

e. Controlling (pengendalian)
Merupakan rangkaian kegiatan yang harus dilakukan untuk mengadakan
pengawasan, penyempurnaan dan penilaian sehingga dapat mencapai tujuan seperti yang direncanakan. Controlling sangat penting untuk mengetahui sampai di mana pekerjaan sudah dilaksanakan sehingga dapat dilakukan evaluasi, penentuan tindakan korektif ataupun tindak lanjut, sehingga pengembangan dapat ditingkatkan pelaksanaannya.

3. Hubungan Timbal Balik Antara Manajemen, Organisasi dan
Tata Kerja
Tata kerja atau metode adalah satu cara bagaimana (how) agar sumber-sumber dan waktu yang tersedia dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat pula. Dengan tata kerja yang tepat mengandung arti bahwa proses kegiatan pencapaian tujuan sudah dilakukan secara ilmiah dan praktis, di samping itu
pemakaian tata kerja yang tepat pada pokoknya ditujukan untuk :
Menghindari terjadinya pemborosan di dalam pendayagunaan sumber-sumber daya dan waktu yang tersedia
Menghindari kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam prose pencapaian tujuan
Menjamin adanya pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat.
Jadi hubungan antara manajemen, organisasi dan tata kerja dapat dilukiskanseperti di bawah ini.
Manajemen : proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerja sama antarmanusia;
Organisasi : alat bagi pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi pengelompokkan kerja sama.
Tata Kerja : pola cara-cara bagaimana kegiatan dan kerja sama tersebut
harus dilaksanakan sehingga tujuan tercapai secara efisien.
Manajemen, organisasi dan tata kerja ketiganya diarahkan kepada tercapainya tujuan secara efisien.



3.      Perilaku produsen
Definisi
Sebelum kita tahu apa itu produsen kita harus tahu dulu apa sih itu produksi. Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang. Orang atau perusahaan yang menjalankan suatu proses produksi disebut Produsen.

Hak dan Kewajiban
sebelum kta mengetahui prilaku Prosuden ada baiknya kita mengetahui dulu apa sih hak dan kewajiban Produsen. Hak produsen antara lain :
  • Hak untuk menerima uang pembayaran sesuai dengan kesepakatan
  • Hak untuk menuntut konsumen apabila terjadi penipuan alat pembayaran
  • Hak untuk mendapatkan perlindungan hukum dan pembelaan apabila produk yang dijuak tidak terbukti berdampak negatif

Sedangkan kewajiban produsen antara lain :
  • Memberikann informasi yang benar dan sesuai dengan keadaan produk
  • Melayani konsumen dengan baik karena " Pembeli adalah Raja "
  • Memberikan jaminan kepada konsumen bahwa produk yang ditawarkan merupakan produk yang aman dan layak untuk dikonsumsi
  • Memberikan ganti rugi apabila produk yang dijual berdampak negatif bagi konsumen

PrilakuProdusen
Perilaku produsen adalah kegiatan pengaturan produksi sehingga produk yang dihasilkan bermutu tinggi sehingga bisa di terima di masyarakat dan menghasilkan laba.
Seorang produsen mempunyai satu masalah pokok, yaitu bagaimana dengan sumber daya yang terbatas mereka mereka dapat mencapai hasil yang optimal atau keuntungan yang besar. Oleh karena itu laba adalah suatu ukuran keberhasilan bagi produsen. Seorang produsen dituntut untuk bisa membandingkan antara pengorbanan yang dilakukandengan hasil yang didapat. Berikut ini adalah beberapa contoh perilaku produsen:
  • Mencari keuntungan dengan pemakaian modal seminimal mungkin tapi dengan hasil semaksimal mungkin.
  • Mematok biaya produksi berdasarkan tingkat harga barang modal.
  • Member potongan harga kepada konsumen yang membeli produk dalam jumlah banyak.
  • Tidak hanya menghasilkan barang atau jasa yang sesuai kebutuhan, tetapi juga sesuai trend pasar saat ini.
  • Member diskon besar-besaran untuk produksi yang sudah lama mereka produksi.
  • Produsen juga mengadaptasi isu global atau keadaan sosial yang sedang terkenal saat itu untuk memasarkan barang atau jasa yang mereka jual.
Perilaku produsen dilakukan semata-mata agar tidak merugikan produsen namun juga tidak memberatkan konsumen. Dengan demikian daya konsumsi akan stabil karena antara konsumen maupun produsen sama-samasalingmembutuhkan.

Perilaku produsen dalam kegiatan perekonomian :
  • Bagi Masyarakat : Tanggung jawab sosial produsen kepada masyarakat.
  • Bagi Pemerintah : Produsen merupakan partner untuk menjalankan tugas pemerintah dalam mewujudkan tatanan masyarakat.
 Perilaku produsen dalam kegiatan produksi :
  • Perencanaan : Faktual dan realistis, logis dan rasional, fleksibel, komitmen,komprehensi.
  • Pengorganisasian : Dalam pengorganisasian ini rencana dilakukan dalam sebuah dengan cara mengkoordinasi.
  • Pengarahan : Suatu cara agar produsen bisa melakukan rencana dengan baik atau rencana bsa terwujud.
  • Pengendalian : Proses pengontrolan yang dilakukan oleh produsen.