STRESS
Stress
adalah suatu kondisi anda yang dinamis saat seorang individu dihadapkan pada
peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan
oleh individu itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting. Stress
adalah beban rohani yang melebihi kemampuan maksimum rohani itu sendiri,
sehingga perbuatan kurang terkontrol secara sehat. Tetapi,
stress dapat mempunyai dua efek yang berbeda, bisa negatif ataupun
positit, tergantung bagaimana kuatnya individu tersebut menghadapi
stress atau bagaimana individu tersebut mempersepsikan stress yang
sedang dihadapinya. Meskipun riset
mengenai stres tantangan dan stres hambatan baru tahap permulaan, bukti awal
menunjukan bahwa stres tantangan memiliki banyak implikasi yang lebih sedikit
negatifnya dibanding stres yang menjadi hambatan.
Eustress,
yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat sehat, positif,
dan konstruktif (bersifat membangun). Hal tersebut termasuk
kesejahteraan individu dan juga organisasi yang diasosiasikan dengan
pertumbuhan, fleksibilitas, kemampuan adaptasi, dan tingkat performance
yang tinggi.
Distress,
yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat tidak sehat,
negatif, dan destruktif (bersifat merusak). Hal tersebut termasuk
konsekuensi individu dan juga organisasi seperti penyakit kardiovaskular
dan tingkat ketidakhadiran (absenteeism) yang tinggi, yang
diasosiasikan dengan keadaan sakit, penurunan, dan kematian.
Faktor-Faktor yang Menyebabkan Stress
Faktor Interpersonal
- Konflik dengan rakan, pekerjaan dan lain-lain
- Hubungan tidak baik, tidak dapat sokongan, kepercayaan dan kerjasama.
- Konflik dengan pihak atasan
Faktor Diri
- Hubungan suami/isteri (dalam keluarga)
- Sakit/penyakit
- Keinginan tidak tercapai
- Dendam dan iri hati
- Takut kebebasan
- Rasa bersalah
- Perpindahan/perubahan mengejut
Faktor Organisasi
- Semua kerja perlu segera -kesuntukan masa
- Beban kerja berterusan (kronik)
- Perbezaan persediaan tugas dengan ketetapan tugas
- Bebanan kerja kerana kuantitatif dan kualitatif
- Mengalami kebosanan di tempat kerja
- Merasakan idea sendiri yang betul
- Selalu salahkan orang lain
- Rasa tidak sabar dan mudah meradang terhadap rakan kerja
Tipe Kepribadian yang Berhubungan dengan Stress
Tipe
kepribadian seseorang juga dapat mempengaruhi respons terhadap stresor.
Apabila seseorang yang memiliki tipe kepribadian A, maka lebih rentan
terkena stress dibandingkan dengan tipe kepribadian B. tipe kepribadian A
memiliki ciri ambisius, agresif, kompetitif, kurang sabar, mudah
tegang, mudah tersinggung, mudah marah, memiliki kewaspadaan yang
berlebihan, berbicara cepat, bekerja tidak kenal waktu, pandai
berorganisasi dan memimpin atau memerintah, lebih suka bekerja sendirian
bila ada tantangan, kaku terhadap waktu, ramah, tidak mudah
dipengaruhi, bila berlibur fikirannya ke pekerjaan dan lain-lain.
Sedangkan tipe kepribadian B memiliki sikap tidak agresif ambisinya
wajar-wajar, penyabar, senang, tidak mudah tersinggung, tidak mudah
marah, cara berbicara tidak tergesa-gesa, perilaku tidak interaktif,
lebih suka kerjasama, mudah bergaul, dan lain-lain atau merupakan
kebalikan dari tipe kepribadian A.
Cara Mencegah Stress
Perasaan
stress sering kali menjadi musuh dalam selimut. Perasaan ini datang
tiba-tiba dan sering sulit dikendalikan. Tapi bila tidak, stress dapat
memicu timbulnya berbagai penyakit di kemudian hari. Salah satunya yang
banyak diidap orang adalah penyakit jantung, darah tinggi dan stroke.
Ibarat sedia payung sebelum hujan, ada baiknya kita menghindari srtess
dengan cara berikut.
v Energi positif
Keluarkan
energi positif dalam diri Anda dengan selalu berpikir positif dan
optimis dalam menghadapi setiap permasalahan. Sadarlah bahwa di setiap
permasalahan pasti ada jalan keluar.
Selain
itu jangan bersikap terlau keras pada diri sendiri. Ketahuilah bahwa
setiap rencana yang telah dibuat belum tentu pasti dapat tercapai karena
adanya halangan.
Bersikaplah lebih fleksibel sehingga Anda pun dapat lebih menikmati hidup.
v Menjaga kesehatan
Di
dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Maka, jagalah
kesehatan tubuh Anda dengan berolah raga teratur, tidur yang cukup dan
makan makanan bergizi seimbang. Olah tubuh dapat merangsang keluarnya endorphine yaitu
zat yang membuat tubuh merasa nyaman, sehingga orang yang berolah raga
teratur biasanya tampak sehat dan bahagia. Olah raga teratur ni pun
harus didukung dengan pola makan dan istirahat yang baik.
v Kendalikan emosi
Cara
termudah untuk mengendalikan emosi adalah dengan minum air putih yang
banyak saat di ambang kemarahan. Air putih ini dapat menenangkan emosi
Anda dan membantu untuk berpikir lebih jernih. Emosi yang berlebihan
yang tidak perlu justru dapat menjadi pemicu stress. Bersikaplah lebih
sabar dan berpikir lebih luas agar dapat memahami setiap masalah dengan
jernih.
v Rehat sejenak
Luangkan
waktu Anda sedikit untuk beristiharat. Gunakan akhir pekan dengan baik
dan maksimal untuk memanjakan diri sendiri dan keluar dari rutinitas
sehari-hari. Kumpul bersama keluarga atau teman-teman dapat menjadi cara
terbaik untuk memumbuhkan energi positif dan semangat baru.
v Terbuka
Jangan pendam masalah Anda sendirian. Seperti ada pepatah yang mengatakan, that’s what friends are for. Dengan berbagi cerita setidaknya beban terasa lebih ringan dan tidak mengendap terus di dalam pikiran.
v Tingkatkan rasa humor
Secara
klinis, humor dapat digunakan untuk mengatasi rasa stress. Sekarang ini
di Indonesaia sudah muncul kelompok-kelompok terapi yang melakukan
terapi tertawa. Biasanya dilakukan oleh sekelompok orang minimal 5 orang
selama 5 sampai 10 menit. Humor perlu dilakukan agar syaraf tidak
terlalu tegang dan tubuh mendapat relaksasi walau sejenak.
Stress
yang pernah saya alami adalah ketika saya menghadapi ulangan atau ujian
karena menurut saya itu sangat sulit sekali, dan kalau saya
memikirkannnya bisa membuat kepala saya pusing dan badan rasanya sakit
semua. Tapi saya yakin akan bisa mengerjakannya walau itu sangat berat
sekali.