TUGAS 1
Nama : Very Dobby
Kelas : 2PA06
Npm : 17511266
1. Konsep kesehatan berdasarkan
dimensi :
- Emosi
Menurut Goleman emosional merupakan hasil
campur dari rasa takut, gelisah, marah, sedih dan senang.
Jadi kesimpulannya dalam dimensi emosi sesuai
dengan emosi yang pada saat itu kita alami. Bisa seperti takut, gelisah, marah,
sedih dan senang
- Intelektual
Memecahkan masalah dengan pikiran yang
tenang, yang dapat memecahkan masalah tersebut. Misalnya ,berhenti sejenak dan
memijit pada bagian kaki yang keseleo saat bermain futsal.
Jadi kesimpulannya adalah seseorang yang
mempunyai masalah, dia pasti menyelesaikan masalahnya dengan pikiran yang
tenang dengan berfikir panjang.
- Sosial
Seseorang dapat melakukan perannya dalam
lingkup yang lebih besar dan dapat berinteraksi dengan baik
Kesimpulannya adalah orang tersebut
gampang bergaul dan dia mudah berinteraksi di lingkungan baru manapun jadi dia
mudah mendapatkan teman
- Fisik
Suatu kondisi
tubuh yang di haruskan dengan kondisi tubuh sehat.
Kesimpulannya adalah seseorang yang
memiliki tubuh yang tidak sehat tetapi dia mempunyai keinginan cepat sembuh dan
mempunyai tubuh sehat lagi
- Spiritual
Spiritual merupakan kehidupan kerohanian.
Dengan menyerahkan diri dengan bersujud dengan kepercayaan agama masing-masing.
Misalnya , ketika di diagnosa menderita penyakit kronis , adakalanya selalu
memohon dan meminta kesembuhan kepada Allah swt.
Kesimpulannya adalah kita harus selalu
dekat dengan tuhan, karena semua yang ada di dunia ini adalah milik Tuhan.
Tidak ada satu pun orang yang bisa melebihi Tuhan. Kita harus selalu berserah
kepada Tuhan dan tidak boleh pergi meninggalkan dia.
2.
Teori perkembangan kepribadian
Kepribadian adalah bagian dari jiwa
yang membangun keberadaaan manusia menjadi satu kesatuan, tidak terpecah-pecah
dalam fungsi-fungsi. Memahami kepribadian berarti memahami aku, diri, self atau
memahami manusia seutuhnya. Hal terpenting yang harus diketahui berkaitan
dengan pemahaman kepribadian adalah bahwa pemahaman itu sangat dipengaruhi
paradigma yang dipakai sebagai acuan untuk mengembangkan teori itu sendiri.
Para ahli kepribadian ternyata meyakini paradigma yang berbeda-beda, yang
mempengaruhi secara sistematik seluruh pola pemikirannya tentang kepribadian
manusia. Paradigma itu pada sebagian ahli kepribadian dikemukakan dengan tegas,
pada sebagian yang lain paradigmanya tersamar dan dikenali melalui metode
analisisnya
Tokoh- tokoh :
- Ericsson
Teori Erikson dikatakan sebagai salah satu
teori yang sangat selektif karena didasarkan pada tiga alasan. Alasan yang pertama,
karena teorinya sangat representatif dikarenakan memiliki kaitan atau hubungan
dengan ego yang merupakan salah satu aspek yang mendekati kepribadian manusia. Kedua,
menekankan pada pentingnya perubahan yang terjadi pada setiap tahap
perkembangan dalam lingkaran kehidupan, dan yang ketiga/terakhir adalah
menggambarkan secara eksplisit mengenai usahanya dalam mengabungkan pengertian
klinik dengan sosial dan latar belakang yang dapat memberikan kekuatan/kemajuan
dalam perkembangan kepribadian didalam sebuah lingkungan. Melalui teorinya
Erikson memberikan sesuatu yang baru dalam mempelajari mengenai perilaku
manusia dan merupakan suatu pemikiran yang sangat maju guna memahami
persoalan/masalah psikologi yang dihadapi oleh manusia pada jaman modern
seperti ini. Oleh karena itu, teori Erikson banyak digunakan untuk
menjelaskan kasus atau hasil penelitian yang terkait dengan tahap perkembangan,
baik anak, dewasa, maupun lansia.Erikson dalam membentuk teorinya secara baik,
sangat berkaitan erat dengan kehidupan pribadinya dalam hal ini mengenai
pertumbuhan egonya. Erikson berpendapat bahwa pandangan-pandangannya sesuai
dengan ajaran dasar psikoanalisis yang diletakkan oleh Freud. Jadi dapat
dikatakan bahwa Erikson adalah seorang post-freudian atau neofreudian. Akan
tetapi, teori Erikson lebih tertuju pada masyarakat dan kebudayaan. Hal ini
terjadi karena dia adalah seorang ilmuwan yang punya ketertarikan terhadap
antropologis yang sangat besar, bahkan dia sering meminggirkan masalah insting
dan alam bawah sadar. Oleh sebab itu, maka di satu pihak ia menerima konsep
struktur mental Freud, dan di lain pihak menambahkan dimensi sosial-psikologis
pada konsep dinamika dan perkembangan kepribadian yang diajukan oleh Freud.
Bagi Erikson, dinamika kepribadian selalu diwujudkan sebagai hasil interaksi
antara kebutuhan dasar biologis dan pengungkapannya sebagai tindakan-tindakan
sosial. Tampak dengan jelas bahwa yang dimaksudkan dengan psikososial apabila
istilah ini dipakai dalam kaitannya dengan perkembangan. Secara khusus hal ini
berarti bahwa tahap-tahap kehidupan seseorang dari lahir sampai dibentuk oleh
pengaruh-pengaruh sosial yang berinteraksi dengan suatu organisme yang menjadi
matang secara fisik dan psikologis. Sedangkan konsep perkembangan yang diajukan
dalam teori psikoseksual yang menyangkut tiga tahap yaitu oral, anal, dan
genital, diperluasnya menjadi delapan tahap sedemikian rupa sehingga
dimasukkannya cara-cara dalam mana hubungan sosial individu terbentuk dan
sekaligus dibentuk oleh perjuangan-perjuangan insting pada setiap
tahapnya.Pusat dari teori Erikson mengenai perkembangan ego ialah sebuah
asumpsi mengenai perkembangan setiap manusia yang merupakan suatu tahap yang
telah ditetapkan secara universal dalam kehidupan setiap manusia. Proses yang
terjadi dalam setiap tahap yang telah disusun sangat berpengaruh terhadap “Epigenetic
Principle” yang sudah dewasa/matang. Dengan kata lain, Erikson mengemukakan
persepsinya pada saat itu bahwa pertumbuhan berjalan berdasarkan prinsip epigenetik.
Di mana Erikson dalam teorinya mengatakan melalui sebuah rangkaian kata yaitu:
(1) Pada dasarnya setiap perkembangan dalam kepribadian manusia mengalami
keserasian dari tahap-tahap yang telah ditetapkan sehingga pertumbuhan pada
tiap individu dapat dilihat/dibaca untuk mendorong, mengetahui, dan untuk
saling mempengaruhi, dalam radius soial yang lebih luas. (2) Masyarakat, pada
prinsipnya, juga merupakan salah satu unsur untuk memelihara saat setiap
individu yang baru memasuki lingkungan tersebut guna berinteraksi dan berusaha
menjaga serta untuk mendorong secara tepat berdasarkan dari perpindahan di
dalam tahap-tahap yang ada
- Sigmun Freud
Freud adalah teoritisi pertama yang
memusatkan perhatiannya kepada perkembangn kepribadian dan menekankan pentingnya
peran masa bayi dan awal-anak dalam membentuk karakter seseorang. Freud yakin
bahwa struktur dasar kepribadian sudah terbentuk pada usia 5 tahun dan
perkembangan kepribadian sesudah usia 5 tahun sebagian besar hanya merupakn
elborasi dari struktur dasar tadi. Anehnya, Freud jarang sekali meneliti anak
secara langsung. Dia mendasari teorinya dari analisis mengeksplorasi jiwa
pasien antara lain dengan mengembalikan mereka ke pengalaman masa
kanak-kanaknya. Freud membagi perkembangan kepribadian menjadi 3 tahapan yakni
tahap infatil (0 – 5 tahun), tahap laten (5 – 12 than) dan tahap genital (>
12 tahun). Tahap infatil yang faling menentukan dalam membentuk kepribadin,
terbagi menjadi 3 fase, yakni fase oral, fase anal, dan fase falis. Perkembangan
kepribadian ditentukan oleh perkembangan insting seks, yang terkait dengan
perkembangan bilogis, sehingga tahp ini disebut juga tahap seksual infatil.
Perkembangan insting seks berarti perubahan kateksis seks dan perkembangan
bilogis menyiapkan bagian tubuh untuk dipilh menjadi pusat kepuasan seksul
(arogenus zone). Pemberian nama fase-fase perkembangan infatil sesuai dengan
bagian tubuh daerah erogen-yang menjadi kateksis seksual pada fase itu. Pada
tahap laten, impuls seksual mengalami represi, perhatian anak banyak tercurah
kepada pengembangan kognitif dan keterampilan. Baru sesudah itu, secara bilogis
terjadi perkembangan puberts yang membangunkan impuls seksual dari represinya
untuk berkembang mencapai kemasakan. Pada umumnya kemasakan kepribadian dapat dicapi
pada usia 20 tahun
- Allport
Menurut
Gordon W. Allport, kepribadian adalah sesuatu
yang unik dan dimiliki masing-masing pribadi. Ia mengatakan
bahwamanusia itu dipengaruhi oleh kesadarannya yang
meliputi 3 komponen berikut :
1. Dynamic Organization
Komponen ini menyatakan bahwa kepribadian itu mengalami perkembangan dan
perubahan
2. Psychophysical System
Komponen ini menyatakan bahwa kepribadian bukan hanya suatu hal yang
tersirat namun kepribadian adalah hal yang nyata dan merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat terpisahkan.
3. Determine
Komponen ini menyatakan
bahwa kepribadian bukan hanya suatu konsep namun ia dapat mengerjakan sesuatu
dan mempengaruhi tingkah laku seseorang
Sturuktur
Kepribadian
1. Sifat
(Trait)
Di dalam kepribadian terdapat sifat dasar yakni : (Nyata, Berkembang,
Fleksibel, Empirik dan Kemandirian yang relatif). Nah dari 5 sifat dasar ini,
terdapat sifat umum dan sifat khusus yang berkembang pada tiap-tipa sifat
dasar.
2.
Traits-Habit-Atitud
Dalam struktur ini, dinyatkan bahwa kepribadian dapat dibentuk karena
sifat dasar, kebiasaan, sikap dalam menghadapi sesuatu, dan kategori nomotetik
3. Trait dan
Konsistensi Pribadi
Stuktur ini mengarah pada praktikum stimulus-respon. dia membagi atas 3
trait didalamnya. yaitu (gregorius=suka berteman);(shyness=pemalu) dan (self
esteem=kepercayaan diri).
4. Propium
Naaahh, propium ini adalah struktur yang membahas tentang perkembangan
baik itu dalam emosi, kecakapan individu, kemampuan persepsi dan tujuan hidup
seseorang. Perkembangannya sama dengan perkembangan sigmund freud, ia
membaginya dalam 5 tahap yaitu Oral, Anal, Phalic, Laten dan Genital.
5. Motivasi
Kekuatan dari stuktur notivasi dalam pribadi menurut Gordon allport
berbeda dengan yang lain, dimana ia mengatakan bahwa yang paling menunjang dala
motivasi ialah kemampuan kognitif dan perencanaan hidup. Dari dua hal itu, ia
mampu membentuk motivasi dalam dirinya karena ia telah memiliki kemampuan
kognitif dan perencanaan.
6. Otonomi
Fungsional
Otonomi fungsional adalah struktur yang membahas tentang keanekaragaman
pribadi. Kenapa ada yang suka membaca? Kenapa ada yang suka Melukis? itulah
yang disebut dengan keanekaragaman pribadi yang dibagi dalam dua tingkat
otonomi yaitu: Kebiasaan dan Minat. Kebiasaan adalah struktur yang
terbentuk dari keterikatan lingkungan kita. Misalnya jika kita tinggal di
lingkungan yang banyak pemain bola, maka kita akan ikut juga untuk bermain
bola, sedangkan Minat adalah stuktur yang terbentuk dari
kesadaran akan target yang kita inginkan.