TULISAN
1. Dunia berutang besar terhadap tokoh
yang satu ini khususnya di bidang ekonomi. Tokoh itu bernama Adam Smith. Pria
kelahiran 5 Juni 1723 ini, merupakan penulis buku “The Wealth of Nations” yang
mengubah paradigma ekonomi abad 18 sampai sekarang. Sebelum Adam Smith
melahirkan pemikirannya lewat buku tersebut, ekonomi masa itu didominasi oleh
kelompok kuat tertentu atau pemerintah/negara (intervensi). Ia berpendirian
bahwa perekonomian bisa dijalankan oleh siapa pun secara bebas (laisses faire).Sejak
buku Kemakmuran Bangsa-bangsa itu diluncurkan, hampir semua kalangan
menyambutnya dengan baik dan mengamalkannya. Hanya sebagian kecil saja yang
masih kukuh memertahankan paradigma lama tentang perekonomian. Pemikirannya
meluas bukan hanya di negara asalnya yaitu Skotlandia dan Inggris Raya, namun
juga ke Eropa, Asia dan Amerika. Kini, setiap bangsa di dunia menjadikan
pandangan Smith sebagai kitab suci perekonomian lewat apa yang disebut sebagai
perdagangan bebas.Adam Smith - Salah Satu Pencetus Wirausaha
Dunia
berutang besar terhadap tokoh yang satu ini khususnya di bidang ekonomi.
Menyebut kata perdagangan bebas,
sebagian masyarakat kemungkinan besar akan menilai negatif. Sudah bukan rahasia
lagi jika dampak perdagangan bebas, terasa tidak nyaman buat sebagian bangsa,
terutama negara-negara miskin dan terbelakang.
Mereka kalah bersaing dengan pihak
lain. Dalam perdagangan bebas, setiap pihak bisa dengan leluasa bertransaksi
tanpa halangan batasan apapun. Siapa yang punya kualitas, unggul dalam banyak
hal, maka dialah yang akan memenangkan persaingan. Itulah sebabnya efek
perdagangan bebas cenderung negatif buat negara miskin.
Namun tahukah Anda bahwa Adam Smith
sebagai pencetus gagasan perdagangan bebas, sama sekali tidak punya tujuan
semacam itu. Atau dia pun mungkin tidak pernah berpikir bahwa gagasannya akan
berdampak senegatif itu. Ketika ratusan tahun silam, pria yang seumur hidupnya
tidak pernah menikah ini, justru mengubah suatu rejim ekonomi menjadi lebih
baik. Saat itu, perekonomian hanya dikuasasi segelintir pihak saja. Smith
mengubahnya, bahwa setiap orang siapapun dia, bisa menjalankan perekonomian
secara bebas. Pemikiran inilah yang menjadikan wirausaha makin berkembang
pesat. Pemikiran Brilian Adam Smith Sejumlah pemikiran brilian lain juga lahir
dari kepala Smith. Seperti bagaimana sebuah perusahaan harus lebih
mengoptimalkan buruh. Bukan sebaliknya. Dialah yang merancang sebuah konsep
produksi berantai. Maksudnya jika
sebelumnya setiap buruh mengerjakan sebuah produk dari awal hingga akhir, maka
berkat Smith, setiap buruh cukup mengerjakan salah satu bagian dari produk
tersebut. Biarlah buruh yang lain yang mengerjakan sisanya. Cara ini ternyata
mampu menggenjot produksi sebuah perusahaan berkali-kali lipat.Cara tersebut
terdapat dalam buku “The Wealth of Nations” dan digunakan oleh hampir semua
pabrik manufaktur di seluruh dunia sampai sekarang. Perusahaan otomitif baik di
Jepang maupun di negara lain, menerapkan cara ini. Setiap orang hanya
memproduksi beberapa komponen saja, secara terpisah. Begitu juga
perusahaan-perusahaan tektil dan produk jadinya, elektronik, perkakas rumah tangga
dan lain sebagainya.
Pendidikan
Adam Smith
Pada umur 13 tahun, Adam Smith
memasuki Universitas Glasgow. Di sana, Adam Smith belajar filosofi moral dari
Francis Hutcheson. Adam Smith sering memanggil
gurunya itu dengan sebutan “orang yang tidak boleh dilupakan". Di Universitas Glasgow, Adam Smith
mengembangkan pemikirannya terhadap kebebasan, akal sehat, dan kebebasan
berpendapat.
Pada 1740, Adam Smith mendapatkan
penghargaan Snell Exhibition dan berkesempatan menuntut ilmu di Universitas
Oxford. Namun, Adam Smith meninggalkan Universitas Oxford pada 1746 karena
tidak betah.Melihat sepak terjangnya di bidang ekonomi yang begitu hebat,
mungkin kita menyangka bahwa Adam Smith adalah seorang bergelar tinggi, bergaya
hidup mewah dan glamor.
Ekonomi sangat identik dengan uang
dan kemakmuran. Apalagi buku yang ditulisnya pun terkait dengan kemakmuran.
Tapi ternyata, kehidupannya jauh dari kesan mewah. Dia bahkan bisa disebut
sebagai orang yang sangat sederhana.Di balik pemikiran cemerlangnya di bidang
ekonomi, dia justru menyumbangkan hampir semua penghasilannya kepada pihak yang
lebih membutuhkan. Semua sumbangannya tersebut dirahasiakannya, sampai baru
ketahuan setelah dia mati. Setiap kali bicara tentang ekonomi pun, Smith tidak
pernah lepas dari pembahasan tentang moral dan etika.Sepuluh terakhir masa
hidupnya, dia habiskan untuk menemani sang ibu di tanah kelahirannya
Skotlandia. Padahal dia sudah sukses melanglang buana ke berbagai negara.
Diduga karena kecintaan terhadap ibunya tersebut, Smith tidak pernah menikah
sampai akhir hayatnya.Fakta itu sangat bertolak belakang dengan perilaku
perdagangan bebas dewasa ini. Yang cenderung serakah, tanpa etika dan
menghalalkan segala cara. Padahal, penemu konsep perdagangan bebas adalah sosok
yang murah hati.Karir Adam Smith di Edinburg dan Glasgow
Pada 1748, Adam Smith mulai menapaki
karier sebagai pengajar di Edinburg di bawah bimbungan Lord Kames. Mayoritas
dari perkuliahan yang dibawakan Adam Smith menyinggung retrorika dan belles
letters. Namun, Adam Smith akan mengambil subyek daari “kemajuan dari
kesejahteraan”. Lalu, pada akhir abad 20, Adam Smith untuk pertama kalinya
mengungkapkan filosofi ekonomi. Filosofi tersebut tertuang dalam buku
karangannya yang fenomenal The Wealth of Nation.
“Orang-orang dari perdagangan yang
sama kadang-kadang bertemu bersama, bahkan untuk bersenang-senang dan
perpisahan. Tapi percakapannya akan
berakhir dengan konspirasi melawan publik, atau dalam hal tertentu untuk
menaikkan harga.
Mustahil sebenarnya untuk mencegah
pertemuan seperti ini, dengan hukum manapun yang akan ditimpakan, atau akan
konsisten dengan kebebasan dan keadilan.
Tapi, dengan hukum tidak bisa
menghindarkan masyarakat dari perdagangan yang sama untuk kadang-kadang bertemu
bersama. Itu seharusnya tidak berakibat apapun untuk memfasilitasi pertemuan
seperti itu, lebih kurang untung membuat mereka dibutuhkan. “Salah satu kutipan
favorit dalam The Wealth of Nations adalah sebagai berikut.“People of the same
trade seldom meet together, even for merriment and diversion, but the
conversation ends in a conspiracy against the public, or in some contrivance to
raise prices. It is impossible indeed to prevent such meetings, by any law
which either could be executed, or would be consistent with liberty and
justice. But though the law cannot hinder people of the same trade from
sometimes assembling together, it ought to do nothing to facilitate such
assemblies; much less to render them necessary.” Pada akhir 1750, Adam Smith
bertemu dengan filsufDavid Hume. David Hume adalah senior Adam Smith. Keduanya,
Adam Smith dan David Hume memiliki hubungan dan kesamaan opini. Bukti kesamaan
tersebut dapat dilihat dari tulisan mereka yang mencakup sejarah, politik,
filosofi, ekonomi, dan agama. Kedua tokoh ini memainkan peranan penting dalam
pencerahan di Skotlandia.
Pada 1751, Adam Smith ditunjuk
sebagai ketua dewan logika di Universitas Glasgow. Lalu, dipindahkan ke dewan
filosofi moral Glasgow pada 1752. Di Universitas Glasgow, perkuliah Adam Smith
meliputi etika, retorika, dan politik keuangan. Adam Smith mulai memberikan
perhatian yang lebih pada bidang ekonomi dan sedikit teorinya tentang moral.
Dedikasi Adam Smith terhadap bidang ekonomi telah mengubah pola ekonomi dunia
ke arah kapitalis.
Pengaruh
Adam Smith
Karya Adam Smith yang berjudul The
Wealth of Nations ini adalah salah satu usaha awal untuk mempelajari bangkitnya
industri dan perkembangan ekonomi Eropa.
The Wealth of Nations ini merupakan
pengawal ke disiplin akademis modern dari ekonomi. The Wealth of Nations
memberikan salah satu rasional intelektual paling dikenal untuk perdagangan
bebas dan kapitalisme. Karya Adam Smith ini pun memengaruhi secara luas tulisan
ekonom selanjutnya.
2. Sejarah Organisasi
Beberapa
perspektif dan teori mengenai terbentuknya organisasi, ada yang cocok satu sama
lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai
tempat atau wadah di mana orang-orang terkumpul, bekerja sama secara rasional
dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin, dan terkendali, dalam
memanfaatkan sumber daya, sarana, prasarana, data, dan lain sebagainya yang
digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Para ahli mencoba untuk mengungkapkan apa itu organisasi dan bagaimana suatu organisasi itu terbentuk. Nancy Dixon pada tahun 1994 menyatakan bahwa organisasi merupakan kemampuan untuk memanfaatkan kapasitas mental dari semua anggotanya guna menciptakan sejenis proses yang akan menyempurnakan organisasi. Sedangkan Peter Senge empat tahun sebelumnya menyatakan dalam organisasi, para anggotanya secara terus menerus mengembangkan kapasitasnya guna menciptakan hasil yang benar-benar mereka inginkan, di mana pola-pola berpikir baru dan berkembang dipupuk, di mana aspirasi kelompok diberi kebebasan, dan di mana orang-orang secara terus menerus belajar mempelajari sesuatu secara bersama-sama.
Organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama denga perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat di sekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti pengambilan sumber daya manusiadalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran. Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi memunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi mengalami perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.
Sehubungan dengan maraknya masalah pelanggaran Hak Asasi Manusia, maka Pemerintah telah mengambil keputusan untuk membentuk Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (KOMNAS-HAM) melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 1993. Keputusan tersebut menyatakan bahwa Pemerintah mulai memberikan perhatian yang lebih serius pada persoalan Hak Asasi Manusia. Komitmen ini lebih lanjut diwujudkan dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia yang menjadi acuan utama pemajuan dan perlindungan Hak Asasi Manusia di Indonesia serta dibentuknya Kantor Menteri Negara Urusan Hak Asasi Manusia dalam Kabinet Persatuan Nasional sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 355/M Tahun 1999.
Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 134 Tahun 1999, Kantor Menteri Negara Urusan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut : perumusan kebijakan, koordinasi, peningkatan peran serta masyarakat dan pelaporan dan evaluasi. Keputusan Presiden tersebut merupakan dasar arahan dalam upaya terhadap peningkatan Hak Asasi Manusia dan kemudian ditindaklanjuti dengan Keputusan Menteri Negara Urusan Hak Asasi Manusia Nomor : KEP. 08/Meneg-HAM/I/2000 tentang Organisasi dan Tata Kerja Staf Menteri Negara Urusan Hak Asasi Manusia.
Para ahli mencoba untuk mengungkapkan apa itu organisasi dan bagaimana suatu organisasi itu terbentuk. Nancy Dixon pada tahun 1994 menyatakan bahwa organisasi merupakan kemampuan untuk memanfaatkan kapasitas mental dari semua anggotanya guna menciptakan sejenis proses yang akan menyempurnakan organisasi. Sedangkan Peter Senge empat tahun sebelumnya menyatakan dalam organisasi, para anggotanya secara terus menerus mengembangkan kapasitasnya guna menciptakan hasil yang benar-benar mereka inginkan, di mana pola-pola berpikir baru dan berkembang dipupuk, di mana aspirasi kelompok diberi kebebasan, dan di mana orang-orang secara terus menerus belajar mempelajari sesuatu secara bersama-sama.
Organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama denga perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat di sekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti pengambilan sumber daya manusiadalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran. Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi memunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi mengalami perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.
Sehubungan dengan maraknya masalah pelanggaran Hak Asasi Manusia, maka Pemerintah telah mengambil keputusan untuk membentuk Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (KOMNAS-HAM) melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 1993. Keputusan tersebut menyatakan bahwa Pemerintah mulai memberikan perhatian yang lebih serius pada persoalan Hak Asasi Manusia. Komitmen ini lebih lanjut diwujudkan dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia yang menjadi acuan utama pemajuan dan perlindungan Hak Asasi Manusia di Indonesia serta dibentuknya Kantor Menteri Negara Urusan Hak Asasi Manusia dalam Kabinet Persatuan Nasional sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 355/M Tahun 1999.
Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 134 Tahun 1999, Kantor Menteri Negara Urusan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut : perumusan kebijakan, koordinasi, peningkatan peran serta masyarakat dan pelaporan dan evaluasi. Keputusan Presiden tersebut merupakan dasar arahan dalam upaya terhadap peningkatan Hak Asasi Manusia dan kemudian ditindaklanjuti dengan Keputusan Menteri Negara Urusan Hak Asasi Manusia Nomor : KEP. 08/Meneg-HAM/I/2000 tentang Organisasi dan Tata Kerja Staf Menteri Negara Urusan Hak Asasi Manusia.
3. Hubungan Timbal Balik Antara Manajemen, Organisasi
Dan Tata Kerja
1.
Pengenalan Terhadap Manajemen, Organisasi dan Tata Kerja
Pengertian manajemen adalah proses kegiatan dan pendayagunaan sumbersumberserta waktu sebagai faktor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi tercapainya tujuan.
Istilah organisasi dapat diartikan sebagai : Wadah sekelompok manusia untuk saling bekerja sama
Proses : pengelompokan manusia dalam suatu kerja sama yang efisien Sedangkan istilah metode tersebut berarti suatu tata kerja yang dapat mencapai tujuan secara efisien.
Pengertian organisasi dan metode secara lengkap adalah :
Rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang sah ditetapkan.
Sedangkan, tata kerja merupakan cara untuk melaksanakan kegiatan itu dengan benar dan berhasil sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia guna mencapai tingkat efisiensi yang maksimal.
2. Fungsi Manajemen Organisasi
Manajemen pada hakekatnya merupakan proses kegiatan seorang pimpinan
(manajer) yang harus dilakukan dengan mempergunakan cara-cara pemikiran yang rasional maupun praktis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui kerja sama dengan orang lain sebagai sumber tenaga kerja tanpa mengabaikan sumber-sumber yang lain dan waktu yang tersedia dengan cara yang setepat-tepatnya.
Kegiatan manajemen dan aplikasinya dalam organisasi dan metode:
a. Planning (perencanaan)
Merupakan proses kegiatan pemikiran, dugaan dan penentuan prioritas-prioritas yang harus dilakukan secara rasional sebelum melaksanakan tindakan yang sebenarnya. Planning merupakan kegiatan non fisik (kejiwaan) sebelum melaksanakan kegiatan fisik dan sangat diperlukan dalam rangka mengarahkan tujuan dan sasaran organisasi serta tujuan suatu program pembangunan. Hal yang berkaitan dengan perencanaan dalam organisasi diantaranya dalah
rencana-rencana yang coba disusun oleh pengelola organisasi, seperti rencana kerja atau kegiatan serta anggaran yang diperlukan, teknis pelaksanaannya bisa melalui rapat-rapat, seperti:
• Rapat Kerja (pengurus organisasi) yang membicarakan rencana-rencana kerja pengurus serta kegiatan anggota yang akan dilakukan dengan satu atau lebih target yang akan dicapai.
• Rapat Anggaran, untuk menentukan berapa jumlah anggaran yang diperlukan untuk mendukung kerja organisasi atau untuk suatu event / kegiatan (wujudnya daftar RKA) atau proposal kegiatan.
b. Organizing (pengorganisasian)
Merupakan proses penyusunan pembagian kerja ke dalam unit-unit kerja dan fungsi-fungsinya serta penempatan mengenai orang yang menduduki fungsi -fungsi tersebut secara tepat. Organizing dilakukan demi perencanaan, pelaksanaan dan pembagian kerja yang tepat. Yang harus diperhatikan dalam penempatan orang (staffing) dilakukan secara obyektif.
Dalam hal pengaturan, unsur yang perlu diperhatikan & diwujudkan adalah :
• Struktur Organisasi yang mampu menunjukkan bagaimana hubungan (relationship) antara organisasi/bagian/seksi yang satu dengan yang lain.
• Job Description yang jelas yang mampu menjelaskan tugas masing-masing bagian.
• Bentuk Koordinasi antar bagian dalam organisasi (misal. Rapat Koordinasi antar bagian, Rapat Pimpinan antar Organisasi, dll)
• Penataan dan Pendataan Arsip & Inventaris Organisasi harus diatur dan ditata dengan baik administrasi organisasi, seperti surat masuk, surat keluar, laporanlaporan, proposal keluar, data anggota, AD/ART, GBHK, presensi, hasil rapat, inventarisasi yang dimiliki, perangkat yang dipinjam dll.
c. Motivating (pendorongan)
Merupakan proses kegiatan yang harus dilakukan untuk membina dan
mendorong semangat dan kerelaan kerja para pegawai. Motivating mencakup segi-segi perangsang baik yang bersifat rohaniah seperti kenaikan pangkat, pendidikan dan pengembangan karier, pemberian cuti dan sebagainya maupun yang bersifat jasmaniah seperti sistem upah yang menggairahkan pemberian tunjangan, penyediaan fasiliatas yang lengkap dan sebagainya.
d. Accounting (pelaporan)
Pelaporan merupakan unsur wajib yang harus dilakukan untuk menunjukkan sikap & rasa tanggung jawab dari pengurus kepada anggotanya ataupun kepada struktur yang berada diatasnya. Wujud kongkritnya adalah :
• Progress Report (Laporan Pengembangan Kegiatan) atau
• Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Kegiatan
e. Controlling (pengendalian)
Merupakan rangkaian kegiatan yang harus dilakukan untuk mengadakan
pengawasan, penyempurnaan dan penilaian sehingga dapat mencapai tujuan seperti yang direncanakan. Controlling sangat penting untuk mengetahui sampai di mana pekerjaan sudah dilaksanakan sehingga dapat dilakukan evaluasi, penentuan tindakan korektif ataupun tindak lanjut, sehingga pengembangan dapat ditingkatkan pelaksanaannya.
3. Hubungan Timbal Balik Antara Manajemen, Organisasi dan
Tata Kerja
Tata kerja atau metode adalah satu cara bagaimana (how) agar sumber-sumber dan waktu yang tersedia dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat pula. Dengan tata kerja yang tepat mengandung arti bahwa proses kegiatan pencapaian tujuan sudah dilakukan secara ilmiah dan praktis, di samping itu
pemakaian tata kerja yang tepat pada pokoknya ditujukan untuk :
Menghindari terjadinya pemborosan di dalam pendayagunaan sumber-sumber daya dan waktu yang tersedia
Menghindari kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam prose pencapaian tujuan
Menjamin adanya pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat.
Jadi hubungan antara manajemen, organisasi dan tata kerja dapat dilukiskanseperti di bawah ini.
Manajemen : proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerja sama antarmanusia;
Organisasi : alat bagi pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi pengelompokkan kerja sama.
Tata Kerja : pola cara-cara bagaimana kegiatan dan kerja sama tersebut
harus dilaksanakan sehingga tujuan tercapai secara efisien.
Manajemen, organisasi dan tata kerja ketiganya diarahkan kepada tercapainya tujuan secara efisien.
Pengertian manajemen adalah proses kegiatan dan pendayagunaan sumbersumberserta waktu sebagai faktor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi tercapainya tujuan.
Istilah organisasi dapat diartikan sebagai : Wadah sekelompok manusia untuk saling bekerja sama
Proses : pengelompokan manusia dalam suatu kerja sama yang efisien Sedangkan istilah metode tersebut berarti suatu tata kerja yang dapat mencapai tujuan secara efisien.
Pengertian organisasi dan metode secara lengkap adalah :
Rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang sah ditetapkan.
Sedangkan, tata kerja merupakan cara untuk melaksanakan kegiatan itu dengan benar dan berhasil sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia guna mencapai tingkat efisiensi yang maksimal.
2. Fungsi Manajemen Organisasi
Manajemen pada hakekatnya merupakan proses kegiatan seorang pimpinan
(manajer) yang harus dilakukan dengan mempergunakan cara-cara pemikiran yang rasional maupun praktis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui kerja sama dengan orang lain sebagai sumber tenaga kerja tanpa mengabaikan sumber-sumber yang lain dan waktu yang tersedia dengan cara yang setepat-tepatnya.
Kegiatan manajemen dan aplikasinya dalam organisasi dan metode:
a. Planning (perencanaan)
Merupakan proses kegiatan pemikiran, dugaan dan penentuan prioritas-prioritas yang harus dilakukan secara rasional sebelum melaksanakan tindakan yang sebenarnya. Planning merupakan kegiatan non fisik (kejiwaan) sebelum melaksanakan kegiatan fisik dan sangat diperlukan dalam rangka mengarahkan tujuan dan sasaran organisasi serta tujuan suatu program pembangunan. Hal yang berkaitan dengan perencanaan dalam organisasi diantaranya dalah
rencana-rencana yang coba disusun oleh pengelola organisasi, seperti rencana kerja atau kegiatan serta anggaran yang diperlukan, teknis pelaksanaannya bisa melalui rapat-rapat, seperti:
• Rapat Kerja (pengurus organisasi) yang membicarakan rencana-rencana kerja pengurus serta kegiatan anggota yang akan dilakukan dengan satu atau lebih target yang akan dicapai.
• Rapat Anggaran, untuk menentukan berapa jumlah anggaran yang diperlukan untuk mendukung kerja organisasi atau untuk suatu event / kegiatan (wujudnya daftar RKA) atau proposal kegiatan.
b. Organizing (pengorganisasian)
Merupakan proses penyusunan pembagian kerja ke dalam unit-unit kerja dan fungsi-fungsinya serta penempatan mengenai orang yang menduduki fungsi -fungsi tersebut secara tepat. Organizing dilakukan demi perencanaan, pelaksanaan dan pembagian kerja yang tepat. Yang harus diperhatikan dalam penempatan orang (staffing) dilakukan secara obyektif.
Dalam hal pengaturan, unsur yang perlu diperhatikan & diwujudkan adalah :
• Struktur Organisasi yang mampu menunjukkan bagaimana hubungan (relationship) antara organisasi/bagian/seksi yang satu dengan yang lain.
• Job Description yang jelas yang mampu menjelaskan tugas masing-masing bagian.
• Bentuk Koordinasi antar bagian dalam organisasi (misal. Rapat Koordinasi antar bagian, Rapat Pimpinan antar Organisasi, dll)
• Penataan dan Pendataan Arsip & Inventaris Organisasi harus diatur dan ditata dengan baik administrasi organisasi, seperti surat masuk, surat keluar, laporanlaporan, proposal keluar, data anggota, AD/ART, GBHK, presensi, hasil rapat, inventarisasi yang dimiliki, perangkat yang dipinjam dll.
c. Motivating (pendorongan)
Merupakan proses kegiatan yang harus dilakukan untuk membina dan
mendorong semangat dan kerelaan kerja para pegawai. Motivating mencakup segi-segi perangsang baik yang bersifat rohaniah seperti kenaikan pangkat, pendidikan dan pengembangan karier, pemberian cuti dan sebagainya maupun yang bersifat jasmaniah seperti sistem upah yang menggairahkan pemberian tunjangan, penyediaan fasiliatas yang lengkap dan sebagainya.
d. Accounting (pelaporan)
Pelaporan merupakan unsur wajib yang harus dilakukan untuk menunjukkan sikap & rasa tanggung jawab dari pengurus kepada anggotanya ataupun kepada struktur yang berada diatasnya. Wujud kongkritnya adalah :
• Progress Report (Laporan Pengembangan Kegiatan) atau
• Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Kegiatan
e. Controlling (pengendalian)
Merupakan rangkaian kegiatan yang harus dilakukan untuk mengadakan
pengawasan, penyempurnaan dan penilaian sehingga dapat mencapai tujuan seperti yang direncanakan. Controlling sangat penting untuk mengetahui sampai di mana pekerjaan sudah dilaksanakan sehingga dapat dilakukan evaluasi, penentuan tindakan korektif ataupun tindak lanjut, sehingga pengembangan dapat ditingkatkan pelaksanaannya.
3. Hubungan Timbal Balik Antara Manajemen, Organisasi dan
Tata Kerja
Tata kerja atau metode adalah satu cara bagaimana (how) agar sumber-sumber dan waktu yang tersedia dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat pula. Dengan tata kerja yang tepat mengandung arti bahwa proses kegiatan pencapaian tujuan sudah dilakukan secara ilmiah dan praktis, di samping itu
pemakaian tata kerja yang tepat pada pokoknya ditujukan untuk :
Menghindari terjadinya pemborosan di dalam pendayagunaan sumber-sumber daya dan waktu yang tersedia
Menghindari kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam prose pencapaian tujuan
Menjamin adanya pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat.
Jadi hubungan antara manajemen, organisasi dan tata kerja dapat dilukiskanseperti di bawah ini.
Manajemen : proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerja sama antarmanusia;
Organisasi : alat bagi pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi pengelompokkan kerja sama.
Tata Kerja : pola cara-cara bagaimana kegiatan dan kerja sama tersebut
harus dilaksanakan sehingga tujuan tercapai secara efisien.
Manajemen, organisasi dan tata kerja ketiganya diarahkan kepada tercapainya tujuan secara efisien.
3. Perilaku produsen
Definisi
Sebelum kita tahu apa itu produsen kita harus tahu dulu apa sih itu produksi. Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang. Orang atau perusahaan yang menjalankan suatu proses produksi disebut Produsen.
Sebelum kita tahu apa itu produsen kita harus tahu dulu apa sih itu produksi. Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang. Orang atau perusahaan yang menjalankan suatu proses produksi disebut Produsen.
Hak dan Kewajiban
sebelum kta mengetahui prilaku Prosuden ada baiknya kita mengetahui dulu apa sih hak dan kewajiban Produsen. Hak produsen antara lain :
- Hak untuk menerima uang pembayaran sesuai dengan kesepakatan
- Hak untuk menuntut konsumen apabila terjadi penipuan alat pembayaran
- Hak untuk mendapatkan perlindungan hukum dan pembelaan apabila produk yang dijuak tidak terbukti berdampak negatif
Sedangkan kewajiban produsen antara lain :
- Memberikann informasi yang benar dan sesuai dengan keadaan produk
- Melayani konsumen dengan baik karena " Pembeli adalah Raja "
- Memberikan jaminan kepada konsumen bahwa produk yang ditawarkan merupakan produk yang aman dan layak untuk dikonsumsi
- Memberikan ganti rugi apabila produk yang dijual berdampak negatif bagi konsumen
PrilakuProdusen
Perilaku produsen adalah kegiatan pengaturan produksi sehingga produk yang dihasilkan bermutu tinggi sehingga bisa di terima di masyarakat dan menghasilkan laba.
Seorang produsen mempunyai satu masalah pokok, yaitu bagaimana dengan sumber daya yang terbatas mereka mereka dapat mencapai hasil yang optimal atau keuntungan yang besar. Oleh karena itu laba adalah suatu ukuran keberhasilan bagi produsen. Seorang produsen dituntut untuk bisa membandingkan antara pengorbanan yang dilakukandengan hasil yang didapat. Berikut ini adalah beberapa contoh perilaku produsen:
- Mencari keuntungan dengan pemakaian modal seminimal mungkin tapi dengan hasil semaksimal mungkin.
- Mematok biaya produksi berdasarkan tingkat harga barang modal.
- Member potongan harga kepada konsumen yang membeli produk dalam jumlah banyak.
- Tidak hanya menghasilkan barang atau jasa yang sesuai kebutuhan, tetapi juga sesuai trend pasar saat ini.
- Member diskon besar-besaran untuk produksi yang sudah lama mereka produksi.
- Produsen juga mengadaptasi isu global atau keadaan sosial yang sedang terkenal saat itu untuk memasarkan barang atau jasa yang mereka jual.
Perilaku produsen dilakukan semata-mata agar tidak
merugikan produsen namun juga tidak memberatkan konsumen. Dengan demikian daya
konsumsi akan stabil karena antara konsumen maupun produsen sama-samasalingmembutuhkan.
Perilaku produsen dalam kegiatan perekonomian :
Perilaku produsen dalam kegiatan perekonomian :
- Bagi Masyarakat : Tanggung jawab sosial produsen kepada masyarakat.
- Bagi Pemerintah : Produsen merupakan partner untuk menjalankan tugas pemerintah dalam mewujudkan tatanan masyarakat.
Perilaku produsen dalam kegiatan produksi :
- Perencanaan : Faktual dan realistis, logis dan rasional, fleksibel, komitmen,komprehensi.
- Pengorganisasian : Dalam pengorganisasian ini rencana dilakukan dalam sebuah dengan cara mengkoordinasi.
- Pengarahan : Suatu cara agar produsen bisa melakukan rencana dengan baik atau rencana bsa terwujud.
- Pengendalian : Proses pengontrolan yang dilakukan oleh
produsen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar